Tugas P#14-Kewarganegaraan UR104B-2022431598-Rahmat Bachtiar

  1. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasioanal dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gagasan baik yang datang dari luar dan dalam yang secara langsung dan tidak langsung membahayakn integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan Nasionalnya.
    Keadaan atau kondisi nasional selalu berkembang dan keadaan berubah-ubah, oleh karena itu ketahanan nasional harus dikembangkan dan dibina agar sesuai dengan perkembangan zaman .
  2. Ketahanan Nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai sebagai berikut:
    1. Mandiri
      Ketahanan Nsional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan ketangguhan, yang megandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan tumpuan pada identitas, integritasdan kpribadian bangsa. Kemandirian (indenpendency) ini merupakan persyaratan untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
    2. Dinamis
      Ketahanan nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategsinya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Karena itu, upaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorentasikan kemasa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
    3. Wibawa
      Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan berkeseimbangan akan meningkat kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat ketahanan Nasional Indonesia, makin tinggi pula nilai kewibawaan, dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan Negara Indenesia.
    4. Konsultasi dan kerja sama
      Konsepsi ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerja sama, serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
Previous Article
Next Article

Tinggalkan Balasan